Mr.BOB Kampung Inggris – Kalau ngomongin lagu legendaris, pasti banyak orang sepakat kalau “The Sound of Silence” adalah salah satu masterpiece dunia musik. Lagu yang dinyanyikan duo folk terkenal Simon & Garfunkel ini pertama kali muncul di tahun 1960-an, tapi sampai sekarang masih terus diputar, dibawakan ulang, bahkan jadi bahan diskusi karena maknanya yang dalam banget.
Baca juga : Rekomendasi Lagu untuk Belajar Bahasa Inggris
Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap:
- sejarah singkat lagu ini,
- arti judul dan tema besar yang diangkat,
- makna tiap bait (dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia),
- kenapa lagu ini relevan dengan kehidupan modern,
- dan pelajaran hidup yang bisa diambil dari liriknya.
Lirik Lagu The Sound of Silence
Berikut lirik dari lagu “The Sound of Silence”.
Hello, darkness, my old friend
I’ve come to talk with you again
Because a vision softly creeping
Left its seeds while I was sleeping
And the vision that was planted in my brain
Still remains
Within the sound of silence
In restless dreams I walked alone
Narrow streets of cobblestone
‘Neath the halo of a streetlamp
I turned my collar to the cold and damp
When my eyes were stabbed by the flash of a neon light
That split the night
And touched the sound of silence
And in the naked light I saw
Ten thousand people, maybe more
People talking without speaking
People hearing without listening
People writing songs that voices never share
No one dared
Disturb the sound of silence
“Fools,” said I, “You do not know
Silence like a cancer grows
Hear my words that I might teach you
Take my arms that I might reach you.”
But my words like silent raindrops fell
And echoed in the wells of silence
And the people bowed and prayed
To the neon god they made
And the sign flashed out its warning
In the words that it was forming
And the sign said, “The words of the prophets
Are written on the subway walls
And tenement halls
And whispered in the sounds of silence.”
Sejarah Singkat Lagu The Sound of Silence
Lagu ini ditulis oleh Paul Simon pada tahun 1963. Awalnya masuk ke album pertama mereka yang judulnya Wednesday Morning, 3 A.M. (1964), tapi pada saat itu tidak langsung populer. Lagu ini baru benar-benar meledak setelah di-remix dan diputar ulang di radio tahun 1965.
Setelah itu, Simon & Garfunkel mendadak terkenal, dan The Sound of Silence jadi salah satu lagu ikonik mereka. Bahkan sampai sekarang, lagu ini sering disebut sebagai lagu dengan lirik paling puitis, penuh metafora, dan punya nuansa gelap sekaligus reflektif.
Arti Judul: The Sound of Silence
Kalau diterjemahkan secara harfiah, The Sound of Silence artinya adalah “Suara dari Keheningan”.
Sekilas memang terdengar paradoks, karena bagaimana mungkin keheningan bisa punya suara? Tapi justru di situlah indahnya. Judul ini mengandung makna filosofis: kadang, dalam keheningan kita justru mendengar hal-hal yang lebih jujur, lebih murni, dan lebih dalam dibandingkan ketika dunia terlalu ramai.
Daftar Paket 3 Bulan di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.
Makna Lirik Lagu The Sound of Silence (Per Bait dengan Terjemahan Bebas)
Supaya lebih mudah dipahami, aku nggak akan menuliskan teks bahasa Inggrisnya secara penuh, tapi langsung menjelaskan tiap baitnya dengan terjemahan bahasa Indonesia.
Bait Pertama
Lagu ini dibuka dengan sapaan: “Hello darkness, my old friend…”
Artinya, sang penulis seolah-olah berbicara dengan kegelapan sebagai teman lamanya. Dari sini kita bisa merasakan nuansa kesepian. Ia merasa lebih nyaman “berdialog” dengan kegelapan dibandingkan dengan dunia nyata yang penuh kebisingan.
Terjemahan bebas:
“Halo kegelapan, sahabat lamaku. Aku kembali lagi untuk berbicara denganmu.”
Makna: Bait ini menggambarkan rasa kesendirian yang mendalam. Tapi dalam kesendirian itulah, muncul “visi” atau inspirasi yang perlahan masuk ke pikirannya.
Bait Kedua
Bait ini menceritakan tentang mimpi atau bayangan yang datang ketika ia tertidur. Sebuah visi yang menancap di pikirannya dan terus melekat.
Terjemahan bebas:
“Karena sebuah visi merayap perlahan, menanamkan benih ketika aku tertidur, dan visi itu masih tertinggal di dalam pikiranku.”
Makna: Lagu ini mulai membawa kita ke arah kontemplasi. Sang penulis seolah mendapat pencerahan, tapi pencerahan itu datang dalam suasana sunyi, bukan di tengah keramaian.
Bait Ketiga
Di bait ini, suasana mulai bergeser ke dunia nyata. Sang penulis menggambarkan bagaimana ia berjalan sendirian di jalanan yang sunyi, ditemani lampu jalan.
Terjemahan bebas:
“Dalam cahaya samar lampu jalan, aku berjalan sendirian di jalan-jalan sempit yang sepi.”
Makna: Simbol keterasingan di tengah modernitas. Walaupun ada lampu (simbol peradaban), tapi tetap terasa dingin dan sepi.
Bait Keempat
Bagian ini mulai menyinggung orang-orang. Ribuan orang ada di sekeliling, tapi mereka seperti tidak benar-benar berkomunikasi.
Terjemahan bebas:
“Orang-orang berbicara tanpa berbicara, mendengar tanpa mendengarkan.”
Makna: Kritik sosial. Lagu ini menyindir bahwa manusia modern sering kehilangan komunikasi yang tulus. Banyak bicara, banyak mendengar, tapi semuanya kosong—tidak ada pemahaman yang mendalam.
Bait Kelima
Puncak dari lagu ini adalah ketika sang penulis menggambarkan orang-orang yang “menyembah” pada neon sign (lampu-lampu terang iklan).
Terjemahan bebas:
“Dan tanda neon itu berkata: kata-kata para nabi tertulis di dinding subway dan di lorong-lorong perumahan.”
Makna: Ini adalah sindiran tajam tentang materialisme dan kapitalisme. Orang-orang lebih percaya pada iklan dan simbol modern, dibandingkan mendengarkan suara hati atau kebenaran.
Kata-Kata Slang Bahasa Inggris yang Sering Dipakai di TikTok 2025
Tema Utama Lagu
Dari lirik-liriknya, ada beberapa tema besar yang bisa disimpulkan:
- Kesepian dan keterasingan. Walaupun hidup di dunia yang ramai, manusia bisa merasa kosong.
- Kritik terhadap komunikasi modern. Banyak orang bicara, tapi tanpa makna.
- Materialisme dan kehilangan spiritualitas. Orang lebih sibuk mengejar cahaya neon (simbol iklan dan harta) daripada hal-hal yang bermakna.
- Keheningan sebagai sumber kebenaran. Justru dalam diam, kita bisa mendengar sesuatu yang lebih dalam.
Kenapa The Sound of Silence Masih Relevan Hari Ini?
Walaupun ditulis di tahun 1960-an, lagu ini terasa cocok banget dengan kondisi dunia sekarang. Bayangin:
- Media sosial penuh dengan obrolan, tapi sering kali kosong makna.
- Banyak orang merasa kesepian walau ribuan “teman” online.
- Dunia modern dipenuhi iklan, promosi, dan kebisingan, tapi jarang memberi ketenangan batin.
Itu semua sudah digambarkan Simon & Garfunkel dalam lagu ini.
Baca juga : 10 Film Cocok untuk Belajar Bahasa Inggris
Pelajaran Hidup dari Lagu Ini
Dari The Sound of Silence, kita bisa ambil beberapa hal penting:
- Jangan takut dengan kesunyian, karena kadang di situlah kita menemukan jati diri.
- Belajarlah untuk benar-benar mendengar, bukan sekadar mendengarkan.
- Dunia modern sering menipu dengan cahaya gemerlap, tapi yang benar-benar penting sering tersembunyi.
- Komunikasi yang tulus lebih berharga daripada kata-kata kosong.
Analisis Gaya Bahasa dalam The Sound of Silence
Lagu ini bukan cuma indah secara musikal, tapi juga puitis secara lirik. Paul Simon menggunakan banyak figurative language alias gaya bahasa kiasan. Yuk kita bedah beberapa yang paling menonjol.
1. Personifikasi
Contoh paling jelas ada di kalimat pembuka: “Hello darkness, my old friend.”
Di sini, kegelapan (darkness) dipersonifikasikan sebagai seorang sahabat lama yang bisa diajak ngobrol.
👉 Maknanya: Keheningan dan kegelapan jadi ruang aman si penulis, tempat ia merasa bisa jujur.
2. Paradox (Paradoks)
Judul lagunya sendiri sudah merupakan paradoks: “The Sound of Silence.”
Secara logika, keheningan nggak mungkin punya suara. Tapi justru kontradiksi inilah yang membuat judulnya kuat dan bermakna.
👉 Maknanya: Dalam kesunyian, justru ada pesan yang bisa terdengar lebih jelas dibanding kebisingan.
3. Imagery (Citraan)
Lagu ini penuh dengan citraan visual, misalnya:
- “streets of cobblestone” (jalan berbatu yang sepi),
- “halo of a street lamp” (lingkar cahaya lampu jalan),
- “neon god” (tuhan neon / cahaya iklan).
👉 Maknanya: Semua gambaran visual ini bikin pendengar bisa membayangkan suasana gelap, sunyi, tapi juga ada cahaya artifisial yang menyimbolkan modernitas.
4. Metafora
- “People talking without speaking” (orang-orang berbicara tanpa berbicara) → metafora untuk komunikasi kosong.
- “Neon god” (tuhan neon) → metafora untuk materialisme dan dunia modern yang memuja iklan, uang, serta teknologi.
👉 Maknanya: Lagu ini mengkritik bagaimana manusia lebih percaya pada simbol-simbol modern daripada makna sejati kehidupan.
5. Ironi
Ada ironi ketika orang-orang hidup di dunia yang ramai, tapi tetap tidak benar-benar berhubungan. Mereka bicara tanpa komunikasi, mendengar tanpa pemahaman.
👉 Maknanya: Dunia modern penuh keramaian, tapi jiwa manusia tetap kesepian.
6. Symbolism (Simbolisme)
- Darkness (kegelapan) → simbol kesepian sekaligus ruang refleksi.
- Silence (keheningan) → simbol keterasingan tapi juga kebijaksanaan.
- Neon light → simbol dunia modern, materialisme, dan distraksi.
- Subway walls → simbol kehidupan sehari-hari masyarakat urban, tempat “kebenaran” ditulis diam-diam.
👉 Maknanya: Lagu ini penuh simbol yang menggambarkan benturan antara dunia modern dan kebutuhan spiritual manusia.
7. Repetition (Pengulangan)
Frasa “the sound of silence” diulang beberapa kali dalam lagu.
Pengulangan ini bukan hanya untuk keindahan musik, tapi juga menekankan ide bahwa keheningan punya pesan kuat yang nggak boleh diabaikan.
Kenapa Figurative Language Penting di Lagu Ini?
Kalau The Sound of Silence ditulis dengan bahasa biasa (langsung, lugas), mungkin lagu ini nggak akan selegendaris sekarang. Justru karena penuh metafora, paradoks, dan simbolisme, liriknya jadi abadi, terbuka untuk berbagai tafsir, dan bisa dirasakan oleh generasi mana pun.
Figurative language juga membuat lagu ini punya dua sisi:
- Secara emosional, kita bisa merasakan suasana sepi, gelap, reflektif.
- Secara intelektual, kita bisa merenungkan makna sosial, kritik budaya, dan pesan spiritual.
Penutup
Lagu “The Sound of Silence” karya Simon & Garfunkel adalah lebih dari sekadar lagu lawas. Liriknya yang penuh simbol dan makna dalam membuatnya abadi sepanjang zaman. Lagu ini mengingatkan kita tentang pentingnya mendengarkan keheningan, memahami diri, dan tidak terjebak dalam kebisingan dunia modern yang sering menipu.
Buat kamu yang lagi belajar bahasa Inggris, lagu ini juga bisa jadi bahan pembelajaran karena penuh dengan idiom, metafora, dan kata-kata puitis. Dan buat kamu yang lagi butuh refleksi hidup, coba dengarkan lagi lagu ini dengan hati tenang—siapa tahu, kamu menemukan arti baru dari “suara dalam keheningan”.
Untuk kamu yang ingin belajar materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca artikel lainnya di website ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow instagram, tiktok, dan youtube kita ya. Dan kalau kamu ingin lebih fasih berbicara bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk!