Mr.BOB Kampung Inggris – Bahasa Inggris memiliki berbagai idiom yang sering digunakan untuk menyampaikan makna mendalam dengan cara sederhana. Salah satu idiom yang menarik adalah the pot calling the kettle black. Ungkapan ini menggambarkan situasi di mana kritik yang diberikan justru mencerminkan kekurangan yang sama pada pihak yang mengkritik.
Baca Juga: Makna Idiom “Costs an Arm and a Leg”
1. Apa Arti The Pot Calling the Kettle Black?
Secara harfiah, idiom ini menggambarkan situasi di mana sebuah pot (panci) menuduh ketel (kettle) sebagai “hitam.” Padahal, pot itu sendiri juga hitam. Dengan kata lain, idiom ini merujuk pada seseorang yang mengkritik atau menyalahkan orang lain atas suatu kesalahan yang sebenarnya juga ia lakukan. Intinya: menuduh orang lain munafik, padahal dirinya sama saja.
Dalam bahasa Indonesia, idiom ini mungkin bisa disejajarkan dengan ungkapan seperti: “Mengata dulang paku serpih, mengata orang dia yang lebih” atau “Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.”
Contoh dalam bahasa Inggris:
- “Accusing someone of dishonesty while engaging in similar behavior is a clear case of the pot calling the kettle black.”
(Menuduh seseorang tidak jujur sambil melakukan perilaku serupa adalah contoh nyata dari panci yang menyebut ketel hitam.)
2. Asal-Usul Idiom
Idiom ini berasal dari budaya Eropa abad ke-17 atau 18, ketika alat masak seperti pot dan kettle biasanya terbuat dari besi tuang (cast iron). Karena sering digunakan di atas api terbuka, alat-alat ini cenderung menjadi hitam akibat jelaga. Jadi, kalau pot menuduh kettle hitam, itu jelas tindakan yang ironis—mereka sama-sama berlumur jelaga!
Kata-kata ini pertama kali ditemukan dalam karya sastra klasik. Salah satu referensi awalnya muncul di novel Spanyol “Don Quixote” karya Miguel de Cervantes (1605). Dalam versi Inggrisnya, terjemahan frasa ini berbunyi:
“You are like what is said that the frying pan said to the kettle, ‘Get away, blackbrow!’”
Ungkapan ini kemudian berkembang dalam bahasa Inggris modern menjadi bentuk yang lebih ringkas dan populer seperti sekarang: “the pot calling the kettle black.”
3. Makna Filosofis di Balik Idiom Ini
Kalau dipikir-pikir, idiom ini lebih dari sekadar kritik ringan. Ada pesan moral mendalam di baliknya:
- Jangan terlalu cepat menghakimi orang lain.
Kadang-kadang kita begitu fokus pada kekurangan orang lain hingga lupa bahwa diri kita pun tidak sempurna. Idiom ini mengingatkan kita untuk introspeksi sebelum mengkritik orang lain. - Kesamaan nasib tidak boleh jadi bahan celaan.
Pot dan kettle punya kondisi yang sama—sama-sama hitam. Jadi, mengapa pot perlu mencemooh kettle? Hal ini juga berlaku untuk kita: kalau kita tahu kita punya kelemahan serupa, lebih baik saling mendukung daripada saling menjatuhkan. - Munafik itu tidak keren.
Dalam idiom ini, pot yang menuduh kettle terlihat seperti sosok yang munafik. Jadi, pelajaran utamanya adalah: jangan menyalahkan orang lain atas hal-hal yang sebenarnya juga kita lakukan.
4. Penggunaan dalam Kehidupan Modern
Ungkapan ini sering digunakan untuk menyoroti standar ganda atau kemunafikan dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan santai hingga debat serius.
Contoh penggunaan dalam bahasa Inggris:
- John criticized Sarah for being late, but that’s the pot calling the kettle black since he’s always late too.”
(John mengkritik Sarah karena datang terlambat, tetapi itu seperti pot calling the kettle black, karena dia sendiri juga selalu terlambat.)
Konteks: Idiom ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menunjukkan ironi ketika seseorang mengkritik kelemahan yang sama dengan kelemahannya sendiri.
- “It’s a classic case of the pot calling the kettle black when Mark accuses Jane of being disorganized, even though his desk is a complete mess.”
(Itu adalah contoh klasik dari pot calling the kettle black ketika Mark menuduh Jane tidak terorganisir, padahal mejanya sendiri sangat berantakan.)
Konteks: Idiom ini relevan dalam situasi kerja di mana orang sering saling mengkritik, tetapi lupa introspeksi.
- “When my sibling reminded me to tidy up my room, I replied, ‘Isn’t that the pot calling the kettle black? Your room has been messy for days!’”
(Ketika kakakku menyuruhku untuk membersihkan kamarku, aku berkata, ‘Itu seperti pot calling the kettle black—kamarmu sendiri sendiri berantakan selama berhari-hari!’)
Konteks: Dalam hubungan keluarga atau antar saudara, situasi ini sering terjadi karena kritik dan teguran bisa muncul dari kedua belah pihak, bahkan ketika mereka punya kebiasaan buruk yang sama.
- “The candidate criticized their rival for being untrustworthy, but it was a classic case of the pot calling the kettle black.”
(Calon tersebut mengkritik saingannya karena dianggap tidak dapat dipercaya, tetapi itu adalah contoh klasik dari pot calling the kettle black.)
Konteks: Dunia politik penuh dengan kritik hipokrit, dan idiom ini sering digunakan untuk menggambarkan hal tersebut.
Baca Juga: When Pigs Fly, Apa Arti Idiom ini?
5. Poin Penting dalam Penerjemahan Idiom Ini
Idiomatic expressions seperti “pot calling the kettle black” tidak selalu bisa diterjemahkan secara harfiah. Dalam beberapa situasi, menggunakan idiom lokal Indonesia seperti berikut ini dapat lebih sesuai:
- “Debu di jauh terlihat, noda di dekat tak disadari.”
(Artinya: Lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada mengakui kesalahan sendiri.) - “Kulit bawang mencibir lapisan lain karena tipis.”
(Artinya: Mengolok-olok kelemahan orang lain tanpa menyadari kelemahan serupa ada pada diri sendiri.)
Namun, jika kita ingin mempertahankan makna asli idiom ini dalam konteks modern, cukup terjemahkan langsung dengan menjelaskan ironi di baliknya. Misalnya, frasa ini bisa digunakan secara harfiah dalam kalimat sehari-hari, terutama untuk menyoroti sikap munafik atau ironi dalam tindakan seseorang.
6. Ungkapan Serupa di Bahasa Lain
Konsep ini juga ditemukan di berbagai bahasa, dengan ungkapan yang unik namun memiliki makna serupa.
Contoh dari bahasa lain:
- Dalam bahasa Spanyol: “El burro hablando de orejas.” (Keledai berbicara tentang telinga.)
- Dalam bahasa Indonesia: “Mengata dulang paku serpih, mengata orang dia yang lebih.” (Mengkritik orang lain, padahal dirinya lebih buruk.)
7. Pelajaran di Balik Idiom
Selain keunikannya, the pot calling the kettle black menyampaikan pesan mendalam tentang kesadaran diri dan kerendahan hati. Sebelum mengkritik orang lain, ada baiknya meluangkan waktu untuk memeriksa tindakan kita sendiri. Idiom ini mengingatkan kita untuk berempati, menghindari standar ganda, dan mengakui ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.
Penutup
The pot calling the kettle black bukan sekadar idiom yang cerdas, tetapi juga sebuah pengingat akan ketidaksempurnaan manusia dan perlunya introspeksi. Idiom ini sangat berguna untuk menunjukkan ironi atau kemunafikan tanpa harus menyampaikan kritik secara langsung. Dengan memahami makna dan penggunaannya, idiom ini dapat menjadi alat komunikasi yang efektif sekaligus pengingat untuk selalu bersikap adil dalam menilai orang lain.
Untuk kamu yang ingin belajar materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca artikel lainnya di website ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow instagram dan tiktok kita ya. Dan kalau kamu ingin lebih fasih berbicara bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk!
Daftar Paket 2 Bulan di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.