Mr.BOB Kampung Inggris – Bahasa Inggris penuh dengan idiom dan frasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu frasa yang sering muncul, terutama dalam konteks maskulinitas, keberanian, dan keteguhan, adalah “just man up.”
Tapi, apa sebenarnya arti frasa ini? Apakah ini sekadar motivasi atau justru bisa dianggap sebagai bentuk tekanan sosial? Dalam artikel ini, kita akan membedah makna, penggunaan, serta kontroversi di balik frasa “just man up” secara mendalam.
Baca Juga: Makna “Bring Home the Bacon” dan Contoh Penggunaannya
1. Apa Arti “Just Man Up”?
Secara sederhana, frasa “just man up” bisa diartikan sebagai:
- “Jadilah lebih kuat!”
- “Hadapi masalahmu!”
- “Berhenti mengeluh dan lakukan sesuatu!”
Frasa ini sering digunakan untuk mendorong seseorang agar lebih berani, tegar, atau tangguh dalam menghadapi situasi sulit. Biasanya, frasa ini ditujukan kepada laki-laki, karena ada anggapan bahwa “menjadi pria” berarti menjadi kuat, tidak mudah menyerah, dan tidak menunjukkan kelemahan.
Namun, makna dari frasa ini sebenarnya lebih kompleks dari sekadar “jadi lebih kuat.” Ada elemen budaya dan sejarah yang turut membentuk pemaknaannya.
2. Asal-Usul dan Sejarah “Man Up”
Frasa “man up” berasal dari konsep tradisional maskulinitas dalam budaya Barat. Sejak zaman dahulu, pria diharapkan menjadi:
- Pelindung (protector)
- Pemberani (brave)
- Pekerja keras (hardworking)
- Tidak menunjukkan kelemahan
Dalam dunia militer, olahraga, dan kehidupan sehari-hari, frasa ini sering digunakan untuk mendorong seseorang agar tidak menyerah.
Contohnya:
- Seorang pelatih sepak bola mungkin berkata kepada pemainnya yang kelelahan:
“Come on, man up! We still have 10 minutes to go!” (Ayo, bertahanlah! Kita masih punya 10 menit lagi!) - Seorang ayah bisa mengatakan kepada anak laki-lakinya yang menangis karena jatuh:
“Stop crying and man up!” (Berhenti menangis dan jadi lebih kuat!)
Namun, apakah frasa ini selalu positif?
3. Apakah “Just Man Up” Itu Motivasi atau Tekanan Sosial?
Banyak orang melihat “just man up” sebagai bentuk motivasi—dorongan untuk menjadi lebih kuat dan tidak mudah menyerah. Tapi, bagi sebagian orang, frasa ini juga bisa dianggap sebagai bentuk tekanan sosial yang berbahaya.
Motivasi: Ketika “Man Up” Bisa Bermanfaat
Dalam beberapa situasi, frasa ini bisa membantu seseorang untuk keluar dari keterpurukan dan mengambil tindakan. Misalnya:
✅ Dalam olahraga: Seorang atlet yang kelelahan mungkin butuh dorongan mental agar bisa menyelesaikan perlombaan.
✅ Dalam pekerjaan: Ketika seseorang ragu-ragu untuk mengambil keputusan penting, frasa ini bisa mendorongnya untuk berani.
✅ Dalam menghadapi tantangan hidup: Kadang, kita perlu diberi tahu untuk “berhenti mengasihani diri sendiri” dan mulai bertindak.
Tekanan Sosial: Ketika “Man Up” Bisa Berbahaya
Namun, dalam banyak kasus, frasa ini justru bisa merugikan, terutama jika digunakan untuk menekan seseorang agar menyembunyikan emosinya.
❌ Menyebabkan toxic masculinity: Tekanan untuk “jadi pria sejati” bisa membuat seseorang menekan emosi mereka, yang berujung pada masalah kesehatan mental.
❌ Tidak semua orang bisa “man up” setiap saat: Setiap orang punya batas fisik dan mental. Mengatakan “man up” kepada seseorang yang sedang berjuang bisa membuatnya merasa gagal.
❌ Membatasi ekspresi emosi laki-laki: Budaya yang terus-menerus menekan laki-laki agar tidak menunjukkan kelemahan dapat menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.
Misalnya:
- Seorang pria yang mengalami depresi mungkin merasa malu untuk mencari bantuan karena takut dianggap “tidak cukup laki-laki.”
- Seseorang yang mengalami trauma mungkin merasa terpaksa menyembunyikan perasaannya karena lingkungan sekitarnya selalu mengatakan “just man up.”
Daftar Paket IELTS di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.
4. Apakah Hanya Laki-Laki yang Bisa “Man Up”?
Frasa “just man up” secara harfiah mengandung kata “man” (pria), sehingga umumnya ditujukan kepada laki-laki. Namun, dalam perkembangannya, frasa ini juga mulai digunakan secara lebih luas.
Beberapa orang menggunakan “man up” sebagai sinonim dari “be strong” atau “face your problems,” yang bisa ditujukan kepada siapa saja, tanpa memandang gender.
Misalnya:
- “You need to man up and talk to your boss about that raise.” (Kamu harus lebih berani dan bicara dengan bosmu soal kenaikan gaji itu.)
- “She really manned up and took responsibility for her mistakes.” (Dia benar-benar bertanggung jawab atas kesalahannya.)
Meskipun demikian, banyak yang berpendapat bahwa frasa ini tetap memiliki konotasi gender yang kuat dan mendukung stereotip tentang maskulinitas.
5. Alternatif yang Lebih Positif daripada “Just Man Up”
Jika kita ingin memberikan dorongan tanpa memberikan tekanan sosial, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan:
✅ “You’ve got this!” (Kamu pasti bisa!)
✅ “Stay strong, but take your time.” (Tetap kuat, tapi jangan terburu-buru.)
✅ “Face your fears, but remember it’s okay to be scared.” (Hadapi ketakutanmu, tapi ingat bahwa takut itu wajar.)
✅ “Take a deep breath and do your best.” (Tarik napas dalam-dalam dan lakukan yang terbaik.)
Frasa-frasa ini tetap memberi motivasi tanpa mengandung tekanan maskulinitas yang berlebihan.
Haruskah Kita Menggunakan “Just Man Up”?
Frasa “just man up” adalah ungkapan yang memiliki makna kompleks. Di satu sisi, frasa ini bisa menjadi dorongan untuk menghadapi tantangan dengan keberanian. Namun, di sisi lain, frasa ini juga bisa memperkuat norma sosial yang membatasi ekspresi emosi laki-laki.
Jadi, apakah kita harus menggunakannya?
👉 Jika tujuannya adalah memotivasi seseorang dalam situasi yang tepat, frasa ini bisa bermanfaat.
👉 Namun, jika digunakan untuk menekan seseorang agar menyembunyikan emosi atau mengabaikan perasaan mereka, sebaiknya kita mencari alternatif lain.
Pada akhirnya, penting bagi kita untuk lebih peka terhadap konteks dan perasaan orang lain sebelum menggunakan frasa ini. Daripada sekadar berkata “just man up,” mungkin kita bisa mencoba mendukung seseorang dengan cara yang lebih empatik dan konstruktif.
Bagaimana menurutmu? Pernahkah kamu mendengar atau menggunakan frasa ini? 😃
Untuk kamu yang ingin belajar materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca artikel lainnya di website ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow instagram dan tiktok kita ya. Dan kalau kamu ingin lebih fasih berbicara bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk!