Mr.BOB Kampung Inggris – Ketika kita bicara tentang takdir (fate) dan destinasi hidup (destiny), banyak orang menganggap dua kata ini sama saja. Padahal, meski keduanya punya hubungan dengan masa depan yang sudah “tertentukan,” ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Yuk, kita bahas lebih dalam apa arti masing-masing, perbedaannya, dan bagaimana memahami konsep ini bisa mengubah cara kita melihat hidup.
Baca Juga: Perbedaan “Choose” dan “Select” dalam Bahasa Inggris
Apa Itu Fate dan Destiny?
Sebelum kita bahas perbedaannya, kita perlu memahami definisi dasar dari kedua istilah ini.
Fate (Takdir): Jalan yang Tidak Bisa Diubah
Fate mengacu pada kejadian atau hasil yang sudah ditentukan dan tidak bisa dihindari. Ini sering dianggap sebagai sesuatu yang sudah ditulis oleh “kekuatan luar” seperti alam semesta, Tuhan, atau nasib itu sendiri. Kata “fate” berasal dari bahasa Latin fatum, yang artinya “sesuatu yang sudah diucapkan.” Intinya, fate itu seperti jalan hidup yang sudah digariskan sejak awal.
Contoh dalam budaya:
- Dalam mitologi Yunani, ada tiga Dewi Takdir (Clotho, Lachesis, Atropos) yang menentukan kapan seseorang lahir, berapa lama hidupnya, dan kapan dia akan mati.
- Dalam kehidupan sehari-hari, saat seseorang berkata, “Ini sudah takdir,” artinya mereka percaya kejadian itu tidak bisa dihindari, apapun yang dilakukan.
Secara sederhana, fate sering diasosiasikan dengan pasrah dan menerima apa yang terjadi.
Destiny (Destinasi Hidup): Jalan yang Bisa Kita Bentuk
Destiny lebih dinamis. Walaupun destinasi hidup juga punya unsur “tertentu,” konsep ini menekankan pada peran pilihan, usaha, dan tindakan manusia dalam mencapai tujuan tersebut. Kata “destiny” berasal dari bahasa Latin destinare, yang artinya “menetapkan” atau “mengokohkan.” Destiny menggambarkan tujuan yang harus dicapai, tapi bagaimana kamu mencapainya bergantung pada dirimu sendiri.
Contoh dalam budaya:
- Dalam filosofi, destiny menunjukkan bahwa meski tujuan akhirnya mungkin sudah ditentukan, perjalanan menuju ke sana tergantung pada pilihan dan usaha kita.
- Dalam kehidupan sehari-hari, saat seseorang berkata, “Kamu yang menentukan takdirmu sendiri,” mereka menekankan bahwa keberhasilan datang dari kerja keras dan keputusan yang kita buat.
Destiny sering dikaitkan dengan ambisi, tujuan, dan pemberdayaan diri. Ini tentang mengambil tindakan, bukan hanya menerima keadaan.
Perbedaan Utama antara Fate dan Destiny
Setelah memahami pengertiannya, sekarang kita bahas perbedaan utama antara fate dan destiny secara lebih mendetail.
1. Kontrol dan Peran Diri
- Fate: Menunjukkan bahwa kita tidak punya kontrol. Hidup seperti sudah ditentukan sebelumnya, dan kita hanya mengikuti alurnya.
- Destiny: Memberi ruang untuk pilihan dan usaha. Walaupun ada tujuan akhir, kita punya peran aktif untuk mencapainya.
Contoh Kalimat:
- Fate: “Aku ketemu dia secara nggak sengaja, kayak takdir aja.”
- Destiny: “Aku tahu aku harus berusaha keras kalau mau mencapai mimpi itu. Ini adalah destinasi hidupku.”
2. Peran Kehendak Bebas
- Fate: Kehendak bebas hampir tidak ada pengaruhnya. Apapun yang kamu lakukan, hasil akhirnya tetap sama.
- Destiny: Kehendak bebas memainkan peran besar. Pilihan, tindakan, dan pola pikirmu menentukan apakah kamu mencapai tujuan itu atau tidak.
Analogi: Fate seperti membaca skrip yang sudah ditulis untukmu. Destiny, di sisi lain, seperti diberi garis besar cerita, tapi kamu bisa mengimprovisasi dialog dan aksinya.
3. Pandangan Filosofis
- Fate: Cenderung punya pandangan pesimis atau pasif. Bisa bikin orang merasa tidak berdaya menghadapi hidup.
- Destiny: Lebih optimis dan memberi semangat. Ini mendorong orang untuk bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri.
Contoh Kalimat:
- Fate: “Aku nggak bisa apa-apa, ini sudah takdirku.”
- Destiny: “Aku tahu ini sulit, tapi aku akan membuat hidupku berarti.”
4. Koneksi dengan Tujuan Hidup
- Fate: Terkait dengan sesuatu yang tidak bisa diubah. Ini belum tentu sesuai dengan apa yang kamu inginkan.
- Destiny: Lebih erat dengan tujuan hidup yang bermakna. Ini soal mencapai sesuatu yang penting dan memuaskan.
Daftar Paket 1 Bulan di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.
Contoh Kalimat dengan Fate dan Destiny
Menggunakan Fate:
- “It was fate that brought us together on that rainy day.”
(Itu adalah takdir yang mempertemukan kita di hari hujan itu.)
- “No matter how hard he tried, it seemed like fate had already decided his future.”
(Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, sepertinya takdir sudah menentukan masa depannya.)
- “Some people believe that fate controls every aspect of their lives.”
(Beberapa orang percaya bahwa takdir mengendalikan setiap aspek dalam hidup mereka.
Menggunakan Destiny:
- “She always felt that her destiny was to become a teacher and inspire children.”
(Dia selalu merasa bahwa takdir hidupnya adalah menjadi guru dan menginspirasi anak-anak.)
- “You can’t just wait for destiny to happen; you have to work for it.”
(Kamu tidak bisa hanya menunggu destinasi hidup terjadi; kamu harus berusaha untuk mencapainya.)
- “His destiny was shaped by the choices he made along the way.”
(Destinasi hidupnya dibentuk oleh pilihan-pilihan yang dia buat sepanjang perjalanan.)
Menggabungkan Fate dan Destiny:
- “Fate may have brought us here, but our destiny is in our hands.”
(Takdir mungkin yang membawa kita ke sini, tetapi destinasi hidup kita ada di tangan kita.) - “Fate decides where you start, but destiny depends on how you choose to move forward.”
(Takdir menentukan di mana kamu memulai, tetapi destinasi hidup tergantung pada bagaimana kamu memilih untuk melangkah maju.) - “They believed fate had written their story, but they were determined to rewrite their destiny.”
(Mereka percaya takdir telah menuliskan cerita mereka, tetapi mereka bertekad untuk menulis ulang destinasi hidup mereka.)
Dengan contoh kalimat di atas, kita bisa lebih memahami bagaimana fate dan destiny memiliki makna yang berbeda tapi saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari. 😊
Cara Menggunakan Konsep Ini dalam Hidup
Memahami perbedaan fate dan destiny tidak hanya soal teori, tapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa caranya:
1. Terima Hal-hal yang Tidak Bisa Dikontrol (Fate)
Kadang, kita perlu menerima kenyataan bahwa ada hal-hal yang di luar kendali kita, seperti keluarga tempat kita lahir atau kejadian yang tidak terduga. Menerima fate bisa membawa kedamaian.
2. Ambil Tindakan (Destiny)
Meski menerima takdir penting, jangan biarkan itu membuatmu pasif. Fokuslah pada apa yang bisa kamu kendalikan—sikap, keputusan, dan usaha untuk mencapai tujuanmu.
3. Seimbangkan Keduanya
Hidup itu tidak hitam-putih. Sadari kapan harus menerima takdir dan kapan harus memperjuangkan destinasi hidupmu. Misalnya:
- Dalam bencana alam, menerima takdir bisa membantumu tetap tenang.
- Dalam karier, percaya pada destiny bisa mendorongmu mengejar mimpi.
Penutup
Fate dan destiny adalah dua sisi dari koin yang sama, menggambarkan keseimbangan antara apa yang sudah ditentukan dan apa yang bisa kita bentuk. Memahami perbedaannya memberi kita cara pandang yang lebih jelas, menerima yang tidak bisa diubah, dan mengambil tindakan pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Jadi, terima perjalananmu, ambil kendali di mana kamu bisa, dan percayalah pada prosesnya. Hidup bukan hanya tentang tujuan akhir, tapi juga bagaimana kamu menjalani perjalanannya.
Untuk kamu yang ingin belajar materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca artikel lainnya di website ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow instagram dan tiktok kita ya. Dan kalau kamu ingin lebih fasih berbicara bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk!
Perbedaan antara ‘Farther’ dan ‘Further’ dalam Bahasa Inggris